Kenapa Kita Harus Banyak Belajar dari Masyarakat Adat

Apa sih Masyarakat Adat itu?

Sebenarnya tidak ada definisi khusus tentang masyarakat adat. PBB pernah membuat deklarasi tentang hak-hak masyarakat adat, tetapi tidak pernah dibuat definisi masyarakat adat sendiri. Karena keberagaman budaya, kultur dan sejarah yang membuatnya susah didefinisikan. 

Tapi ada definisi kerja, masyarakat ada punya hak untuk menentukan siapa jati diri mereka sendiri.  Tapi di Rumah Aman ada definisi kerja, di dalamnya ada elemen untuk menentukan suatu komunitas itu masyarakat adat.

Berikut adalah ciri-ciri atau elemen suatu masyarakat adat:

1. Ada Wilayah Adat yang Mengikat Mereka

Ada ikatan yang kuat dengan wilayah adat. Masyarakat adat biasanya menempati wilayah tertentu dan memiliki keterikatan erat dengan suatu adat istiadat. Wilayah inilah yang menjadi ciri utama dari sekumpulan manusia yang dapat dinamakan sebagai masyarakat adat.

2. Ada hukum adat yang Berlaku  dan Dihormati Masyarakatnya

meskipun tidak ada hukum tertulisnya, namun tetap dipatuhi dan dijalankan serta ada yang menjalankannya. Hukum adat masyarakat adat sebenarnya berguna untuk menjaga keseimbangan. Misalnya ada orang yang melakukan kesalahan, ada hukum adat yang berlaku untuk menebus kesalahan itu. Fungsinya bukan untuk menghukum tapi untuk mengembalikan keseimbangan.

Tidak heran jika kita pergi berkunjung ke sebuah wilayah masyarakat adat akan ada yang memberi tahu tentang aturan-aturan yang berlaku di sana. Misalnya tidak boleh buang air kecil sembarangan. Ada juga yang tidak diperkenankan memuji keindahan hutan secara lisan, misalnya wah ikannya banyak sekali, wah burungnya cantik sekali, dan lain-lain.

3. Ada Perangkat Adat

Sama seperti masyarakat sipil di perkotaan, masyarakat adatpun memiliki pengurus yang sering disebut dengan perangkat adat. Mulai dari ketua adat atau kepala adat, pengurus masyarakat dan seterusnya. Intinya ada pemimpin adat. Untuk menentukan kapan berladang, upacara kematian dan lain-lain.

4. Ada Hubungan Kuat Antara Masyarakat Adat dan Alamnya

jadi semacam kepercayaannya. Meskipun ada beberapa masyarakat adat yang sudah mulai berkurang elemennya karena sudah bercampur dengan modernisasi. Seperti masuknya perusahaan, pembangunan oleh pemerintah. Sehingga misalnya hubungan spritualnya sudah berkurang, karena alamnya pun berkurang.

Mungkin ada yang bertanya-tanya apa bedanya suku dengan masyarakat adat. Nah, suku merupakan bagian dari masyarakat adat, seperti dayak, batak, melayu dan lain-lain. Masyarakat adat sudah sejak dulu mempertahankan prinsipnya yang sejatinya mengandung banyak pelajaran yang luar biasa.

Kenapa Kita Harus Banyak Belajar dari Masyarakat Adat

Jika kita merasa masyarakat adat itu kuno dan terisolir, maka sebenarnya kita perlu belajar banyak hal dengan mereka. Masyarakat punya prinsip berladang yang luar biasa. Mereka bisa menghasilkan panen yang melimpah tanpa bergantung dengan pupuk dan obat-obatan kimia. Masyarakat adat juga memiliki perhitungan waktu khusus untuk menanam dan menyesuaikan dengan musim.

Kemudian, ada salah satu kelompok masyarakat adat di sungai Utik, mereka tinggal di rumah panjang, mereka menghasilkan berbagai kerajinan tangan yang luar biasa. Mulai dari kain tenun, tas rajut dan lain-lain.

Selain keterikatannya dengan alam yang kuat, masyarakat adat sebenarnya adalah seniman sejati. Misalnya dalam membuat kain tenun, mereka memiliki motif yang sangat unik dan khas. Padahal mereka tidak menggambar design-nya terlebih dahulu dan semuanya dilakukan secara manual serta menggunakan warna-warna alam. Dan mereka membuat karya-karya itu di sela-sela aktivitas berladang dan bertani.

Sumber: Rumah Aman

Masyarakat adat memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga alam karena mereka sangat bergantung pada alam. Alam sudah menjadi bagian hidup mereka. Karena sebagian besar kebutuhan hidup mereka dipenuhi oleh hutan dan alam.

Masyarakat adat jugalah yang sebenarnya menjadi penjaga bumi. Karena mereka tidak mengeksploitasi hutan, mereka mengambil secukupnya untuk dikonsumsi. Mereka juga memikirkan kelangsungan hidup anak cucunya kelak. Ini merupakan sebuah prinsip yang luar biasa sebenarnya, bahkan terkadang sulit dipraktikkan oleh kita yang katanya berpendidikan dan modern ini.

Masyarakat adat sering mengatakan bahwa hutan merupakan supermarket mereka. Karena mereka mendapatkan banyak hal dari hutan seperti halnya orang-orang kota mendapatnya semuanya di supermarket. Mulai dari daging, ikan, sayuran, buah-buahan, sampai madu semuanya tersedia di hutan. Masyarakat adat hidup tenteram dengan pangan lokal.

Bagi masyarakat adat, hutan merupakan rumah bagi leluhurnya. Makanya mereka menjaga betul rumah yang dianggap sakral. Dalam kosmologi masyarakat adat, bumi yang terdiri dari hutan, laut, tanah, air, udara, dan kebudayaan bukan sekadar warisan generasi sebelumnya yang perlu dijaga, bagi mereka semua itu dipinjam dari generasi yang akan datang. Maka menjaga bumi berarti menjaga kehidupan.

Dalam upaya menjaga kelestarian alam itulah, masyarakat adat juga punya beragam aksi untuk menjaga alam. Karena tanpa disadari banyak sekali pihak yang hendak merusak alam dan mengalihfungsikan hutan menjadi perkebunan komersial.

Beberapa aksi masyakarat adat untuk menjaga bumi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Rehabilitasi Wilayah Adat

Masyarakat adat menanam kembali lahan-lahan yang sudah rusak. Perlu kita pahami bahwa hal mendasar yang dilakukan masyarakat adat untuk menjaga bumi adalah mengelolanya dengan arif dan bijaksana. Seperti mengambil secukupnya, termasuk menebang pohon, karena ada aturannya sendiri. Maka ketika ada orang datang, kemudian mengambil secara berlebihan, mereka bertekad untuk mengembalikannya lagi dengan menanam kembali.

2. Melakukan Perlawanan Ketika Hutan Adat di Gusur

Konflik masyarakat adat terus terjadi karena perebutan lahan ini. Masyarakat adat berani bertaruh nyawa untuk melawan penggusuran dan pengalihfungsian hutan menjadi kebun-kebun komersial. Sebagaimana prinsip mereka tentang penjagaan kehidupan. Mereka akan  berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan wilayah adat.

3. Gerakan Pulang Kampung

Gerakan ini diinisiasi oleh anak muda. Terutama anak muda dari berbagai wilayah adat. Mereka memanggil anak-anak adat yang di kota untuk kembali ke kampungnya, supaya dapat ikut serta menjaga dan mengelola wilayah adatnya.


Gerakan Pulang Kampung
Sumber: Rumah Aman

Kita tidak sadar terkadang sekolah tidak mengajarkan untuk pulang, makanya kampung jadi tidak punya pertahanan jika pemudanya enggan pulang ke kampung. Padahal kampung adalah tempat ternyaman. Adanya pandemi juga membuktikan bahwa kampunglah tempat yang aman untuk bertahan.

4. Mendirikan Sekolah Adat

Anak-anak muda yang pulang kampung akhirnya menemukan banyak hal menarik di kampung. Mereka pun turut menginisiasi adanya sekolah adat. Pendidikan tentu menjadi hal yang sangat penting untuk masyarakat adat. Pendidikan yang mengajarkan mereka untuk lebih cerdas tanpa melupakan budaya dan aturan adat. Agar mereka lebih kuat dalam menjaga wilayahnya.


Sumber: Rumah Aman

Sekolah adat juga berperan penting untuk membekali masyarakat adat menyaring arus informasi yang semakin deras. Adanya kemajuan teknologi dikhawatirkan akan membuat masyarakat adat kehilangan semangat mempertahankan lokalitasnya. Sekarang ini terdapat 86 sekolah adat di seluruh Indonesia.

5. Konservasi Berbasis Pertanian Organik

Banyak anak-anak muda pulang kampung, membentuk kelompok, meminta izin menggunakan lahan kepada tetuanya untuk berkebun. Ada yang membuat kebun organik, ada pula yang membuat tanaman herbal. Kemudian mereka juga menggabungkan dan menjadikannya wisata berbentuk agriculture base tourism.

Sumber: Rumah Aman

Wisatawan bisa datang untuk belajar menanam dan ngopi di warung yang mereka buat juga. Akhirnya para pemuda ini betah di kampung. Ada pekerjaan yang jelas untuk dikerjakan di Kampung. Dan penghasilannya ternyata lebih tinggi daripada penghasilan mereka jika bekerja serabutan di Kota. Untuk sekali panen saja ada yang mengasilkan puluhan hingga ratusan juta.

Permasalahan Masyarakat Adat

Sebagaimana umumnya masyarakat, masyarakat adat juga punya banyak permasalahan yang kompleks. Baik yang eksternal maupun yang internal. Dari eksternal misalnya perampasan wilayah adat, perusakan hutan demi kepentingan korporasi, dan marginalisasi terhadap masyarakat adat juga tak kunjung reda. Masyarakat sudah ada bahkan sebelum negara ada, pun sudah diakui secara konstitusional, tapi negara seringkali mengkesampingkan kepentingan masyarakat adat dan malah selingkuh dengan korporasi demi memperkaya diri dan golongan.

Sementara tantangan internal di masyarakat adat juga tidak kalah kompleks. Salah satunya modernisasi yang perlahan merusak tatanan di komunitas masyarakat adat jika tidak dikelola dengan baik. Perubahan yang dibawa oleh teknologi ini membuat semakin banyak informasi yang masuk tanpa disaring, hal itu dapat memicu konflik terhadap internal masyarakat.

Adanya gawai membuat mereka semakin individual. Itu juga sebenarnya terjadi oleh kita, masyarakat kota yang sudah terlebih dahulu mengenal gawai. Individual menjadikan masyarakat adat jadi mengurangi aktivitas musyawarah.

Yang Harus Kita Lakukan Untuk Masyarakat Adat

Sebagai masyarakat sipil yang sejatinya juga berutang budi pada masyarakat adat. Karena mereka telah menjaga alam untuk kita juga. Tentu kita harus memberikan dukungan penuh terhadap kelangsungan hidup masyarakat adat. Bahkan mungkin kita mulai ikut menjaga alam dan menumbuhkan kesadaran kepada anak-anak kita tentang pentingnya menjaga alam.


17 Responses to "Kenapa Kita Harus Banyak Belajar dari Masyarakat Adat"

  1. Banyak belajar dari Masyarakat adat yang punya kekuataan dan kekayaan berbasiskan kearifan lokal. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari masyakat adat mulai dari kebajikan terhadap alam dan tidak merusak alam.

    ReplyDelete
  2. Symbol masyarakat adat dengan mengambil secukupnya dari alam memang harus diterapkan. Saya cukup salut dengan Masyarakat adat, di Era penuh teknologi seperti ini, mereka masih teguh memegang prinsip demi menjaga bumi.

    ReplyDelete
  3. Dulu kakek ku pernah cerita kalo seandainya mereka tersesat di hutan, mereka ga bakal kuatir. Masih bisa hidup Krn segala yg dibutuhkan utk survive ada di sana. Tumbuhan yg bisa dimakan, buah juga mata air yg jernih.

    Bersyukur ada masyarakat adat yg msh mau melestarikan itu. Sedih kalo sampe manusia yg katanya modern tapi malah ga peduli, dan seenaknya menghancurkan hutan demi bisnis pribadi 😔. Semoga ya mba, masyarakat adat ini lebih diperhatikan juga, dan disupport utk melestarikan hutan Indonesia

    ReplyDelete
  4. masyarakat adat mengajarkan kita banyak hal yaa, salah satu yang paling bermanfaat adalah cara mereka menjaga hutan. Dan memang sudah sepantasnya bagi kita untuk menjaga kelestarian hutan

    ReplyDelete
  5. Sekarang hukum adat sudah banyak diabaikan terutama generasi muda, padahal penting sekali hukum adat di terapkan & dilestarikan sebagai Salah satu keberagaman budaya di Indonesia

    ReplyDelete
  6. Aku setuju banget karena pola hidup masyarakat adat masih sangat berbasis lingkungan, tentunya mereka akan sangat menjaganya. Lain dengan masyarakat kota yang sudah serba butuh yg instan. Btw kak contoh yg udah mendirikan agriculture base tourism itu apa ya kira2?

    ReplyDelete
  7. Kita harus banyak belajar dari masyarakat adat karena mereka memiliki kearifan lokal yang luar biasa untuk menjaga hutan

    ReplyDelete
  8. Masyarakat adat ini memang hidupnya lebih dekat dengan alam, dan memanfaatkan segala sesuatu yang disediakan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Satu hal yang selalu saya pelajari dari mereka, adalah keyakinan mereka bahwa alam dan manusia itu pada prinsipnya berdampingan, sehingga harus selalu harmonis selalu.

    ReplyDelete
  9. masyarakat adat semakin ke sini banyak yang semakin tergerus ya sama yang namanya modernisasi. sayang banget.. kita padahal perlu belajar sama masyarakat adat, yang sabar, menikmati proses, serta tidak serba instan hidupnya

    ReplyDelete
  10. Dalam hal kedekatan mereka dengan alam, dan bagaimana mereka memperlakukan sekitarnya memang kita harus belajar banyak dari masyarakat adat ya....

    ReplyDelete
  11. banyak hal yang bisa kita pelajari ternyata ya dari masyarakat adat. filosofis hidup mereka yang terikat dengan adat istiadat sejak nenek moyang dan juga alam sekitar yang layak kita tiru dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. jauh lebih arif danb ijak dibandingkan masyarakat modern sebetulnya ya

    ReplyDelete
  12. Menurut saya yang hal penting yang kita bisa belajar dari masyarakat adat adalah toleransi dan menjaga bumi. Toleransi yang sulit sekali ditemukan di masyarakat perkotaan. Terutama menyangkut sistem kepercayaan.

    ReplyDelete
  13. Bener, justru kita harus bisa belajar dari masyarakat adat ya. Masyarakat adat lebih dekat dengan alam. Sehingga mereka juga akan terus menjaga dan melestarikannya.

    ReplyDelete
  14. Setuju sekali untuk selalu mendukung masyarakat adat dengan baik agar kita semua tetap bisa merasakan kebaikan alam, keberagaman hayatinya dan budaya Indonesia yang terjaga.

    ReplyDelete
  15. Bener lho, justru kita berutang budi sama masyarakat adat karena sejatinya merekalah penjaga sesungguhnya.
    Emang bener gerakan pulang kampung bisa memajukan masyarakat adat yang lainnya.

    ReplyDelete
  16. Bener banget sih, kita harus banyak menimba ilmu tentang menjaga alam dari masyarakat adat. Semoga nanti bisa bersama mengunjungi mereka secara langsung ya mba.

    ReplyDelete
  17. Sejak balik ke kampung halaman yang berada di pemukiman kampung yg jauh dr kota bener2 ngerasain gmn warga disini memanfaatkan hasil hutan dg bijak.

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel