Trip Dadakan Ke Kalianda


Hari itu, adalah sebuah minggu dengan setumpuk lelah. Aku bangun pagi-pagi sekali untuk membereskan cucian kotor yang beberapa hari tak sempat tercuci karena agenda yang begitu padat. Aku bersiap menggunakan tunik berwarna putih yang baru ku beli kemarinnya.

Rencananya aku dan Kak Aan akan pergi ke Pantai. Menuntaskan rencana-rencana kita yang telah pance. Sebelum ini, kami berencana pergi bersama teman-teman Kak Aan ke pantai. Tapi semuanya hanyalah rencana yang ditelan agenda-agenda lain. Ya aliyas pance.

Barangkali dengan sedikit rasa bersalahnya Kak Aan mengajakku ke pantai berdua saja menggunakan motor. Sebelum hari itu, kami sudah berdiskusi sengit tentang pantai mana yang akan menjadi tujuan kita. Tapi lagi-lagi, rasa insecure ku selalu mendominasi. Takut pantainya jelek, takut pantainya ramai, kotor dan ketidakenakan lainnya terus menghantui.

Akhirnya Sabtu malam kami berdua membulatkan tekad untuk pergi ke Pantai Mahitam di Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Kak Aan telah bercapek-capek ria pergi ke dealer untuk service motornya. Sementara aku menyiapkan bekal makanan kami. Kita mah selalu berusaha menikmati sesuatu dengan low budget jadi ya begini. Hahaha

Pukul 08.00 WIB Kak Aan sudah sampai di kosan ku, kami menata barang bawaan dan langsung berangkat menuju Pesawaran. Sampai Simbarwaringin,  motor kami melaju pelan. Dengan ide yang masih berbalut insecure aku berujar.

“Pantai Mahitam tuh ombaknya gede ga sih?”
“Yaa kalau pantai di Pesawaran mah kecil,” Jawab Kak Aan
“Yang gede pantai apa ya, akutu pengen pantai yang ombaknya gede,” Mulai merengek
“Ya kalau yang gede mah di Bakau, Arah Kalianda kita”
“Yaudah ke sana yuk”
“Ya boleh aja sih,” Lanjut Kak Aan

Jadilah kita pergi ke destinasi yang berbeda dari rencana awal. Kami segera memutuskan untuk datang ke Pantai M Beach atau orang-orang sering menyebutnya Pantai Embe. Dari arah Metro kami menuju Bandar Lampung dan meneruskan perjalanan ke Arah Kalianda.

Dan ini pertama kalinya kami berdua ke Kalianda naik motor. Di sepanjang perjalanan, kami isi dengan obrolan random tentang apa saja yang kami temui di Pesisir Pantai Bakauheni. Hampir di sepanjang jalan Arah Kalianda, kami menemukan rupa-rupa pabri dan industri.

Sesekali aku mengeluh tentang bau dan asap hitam yang keluar dari cerobong setiap pabrik. Dengan sok ilmiah aku terus berargumen betapa pabrik-pabrik itu telah menyiksa penduduk di sekitarnya. Bisa dibayangkan penduduk di sana menderita berbagai penyakit pernapasan kan.

Metro-Kalianda kami tempuh selama tiga jam. Pinggul rasanya melocot, kram-kram dan keju linu semua. Belum lagi terik mentari hari itu cukup untuk membuat kulit merah-merah layaknya kepiting rebus. Tapi ya jelas semua itu terbayar setelah kita sampai di pantai, foto sepuasnya, dan mengedit hasilnya secara membabi buta. Hahahaha

Pantai Embe adalah deretan pantai di Area Resort. Jadi kalau sampai di daerah ini sebenarnya kita punya beberapa pilihan untuk singgah di Pantai mana. Ada pantai Bagus, Pantai Embe dan entah pantai apalagi aku juga belum pernah coba, karena kami langsung memilih pantai Embe.

Masuk pantai Embe di saat orang-orang sudah bosan dengan corona ini, kita membayar sebesar Rp35000 per/orang. Di dalamnya kita bisa menikmati toilet yang bersih dan tempat mandi. Di sana ada kafe dan sewa tikar, tapi kita bayar lagi.

Jadi aku saranin kalau mau ke pantai ini dan pengen hemat lebih baik bawa tikar sendiri dan bekal makanan+minuman yang cukup. Karena harga makanan di sini pakai argo kuda, air mineral Rp8000, pop ice Rp10000. Tapi kalau kalian udah stress banget karena kebanyakan duit nggak ada salahnya menikmati semua fasilitas ini. Gak perlu repot-repot bawa bekal dari rumah. Hehehehe

Pemandangan yang bisa kita dapet itu pantai dengan background pegunungan. Kalau beruntung kita dapat pemandangan awan itu bagus banget buat feed instagram. Tapi primadonanya Pantai Embe itu main ban. Jadi di sini banyak banget keluarga berbahagia bawa anak-anaknya mainan ban di atas debur ombak.

Emang seru banget sih kayaknya, tapi sayang aku ga main ban. Soalnya males basah-basahan dan takut hitam. Lagipula, tujuan utama kami kesini adalah take a picture sebanyak-banyaknya. Jadi yaa kita Cuma menikmati ombak dari bibir pantai aja. Padahal di awal aku kaya ngidam banget sama ombak gede ya wkwkw.

Tapi ya ombak gede itu bikin bagus juga di foto hahahaha.








Sepertinya cukup ini saja review dari aku, selebihnya kalau penasaran kalian bisa datang sendiri ke Pantai Embe. Semoga aku bisa jalan-jalan lagi ke tempat yang lebih indah dan membaginya ke sini.

See you...



4 Responses to "Trip Dadakan Ke Kalianda"

  1. Hahahhaha alasan kita sama nih kenapa males basah2an di pantai, salah satunya males jd item wkwkwkwkk. Kalo aku ditambah, ga kuat panas :p.

    Tapi aku suka liat pantai yg memang bagus mba. Walopun liatnya dari gazebo ato pondokan aja, biar tetep adem hihihi... Tp pantai embe ini bersiiih yaaa. Suka liat pasirnya.. anakku pasti seneng main ban di sana

    ReplyDelete
  2. Asli mba pantai ini recommended banget buat nyenengin anak dan keluarga. Ombaknya gede tuh puas banget kalau main ban wkwkw

    ReplyDelete
  3. tulisan tentang gambaran tempat wisata yang nyaman buat dibaca. penyampaiannya seperti menampakkan visual tempat tersebut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih kak. semoga bisa konsisten dan terus mengupgrade diri

      Delete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel